Bakti Sosial (BAKSOS) USMR 2024/2025

 

Bakti Sosial USMR 2024

Oleh Najwa Zhafira

 

USMR, SIAP

USMR, SIAP

USMR, SIAP SIGAP TANGGAP

Gaung USMR terdengar lantang sebagai pembuka dari kegiatan bakti sosial.

 

“Manusia manusia terdidik harus setidak-tidaknya sekurang-kurangnya punya cukup martabat dan kesadaran sosial untuk memberikan kontribusi balik kepada masyarakat setelah sedemikian banyak yang masyarakat berikan, ke kita semua” Begitu kurang lebihnya sabda dari Bapak Tan Malaka, Sang idealis dari Tanah Sumatra.

Berkaca dari kalimat di atas, di penghujung Oktober tahun ini TBM USMR bersinergi bersama beberapa pihak demi terlaksananya kegiatan yang memiliki misi dalam aksi sosial dan kemanusiaan. Kegiatan ini berlangsung di Desa Cipayung, sebuah desa kecil yang letaknya berada di kawasan marginal Ibukota Jakarta. Tepatnya di Yayasan Panti Asuhan Amal Wanita. Awalnya, kami berasumsi bahwa panti asuhan ini dikelola dan dihuni oleh sebagian kalangan wanita, ya—sesuai dengan representasi namanya. Tetapi, setelah dilakukan survey secara konsisten, panti asuhan ini tidak sama sekali memandang dan mengkotak-kotakkan gender dalam menjalankan misi sosial dan kemanusiaannya. Panti Asuhan Amal Wanita sudah selayaknya oase di tengah kota yang menampung banyak kisah dan kasih anak-anak dari berbagai macam usia, ras, suku, dan latar belakang.

Ada beberapa kisah dari salah satu anak panti, bernama Lana (yang namanya kami samarkan) yang berasal dari pulau seberang. Lana waktu itu masih berusia jagung sewaktu diantar oleh ayah kandungnya sendiri ke panti dengan dalih ayahnya akan menikah lagi. Dan hingga kini, Lana menginjak usia akil baligh dan belum pernah sekalipun mendapati ayahnya menjenguknya di panti. Sayang beribu sayang. Tapi, Lana tetap melanjutkan mimpi-mimpinya, dan tumbuh selayaknya temannya yang lain di panti.

Dari kisah tadi, kami dari TBM USMR banyak terdorong untuk sekedar bertegur sapa atau menyulam kembali senyum di wajah anak-anak Panti Asuhan Amal Wanita. Lewat kegiatan Bakti Sosial yang bertemakan Gempita “Generasi Peduli Gizi Sehat dan Tanggap Gempa”, kami mengkolaborasikan kegiatan persuasif dan preventif. Karena untuk menuju target pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 mendatang, perlu termanifestasikannya salah satu poin dari ke-17 poin SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu Kehidupan yang sehat dan sejahtera. Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk mengenalkan kepada anak-anak panti agar mereka lebih mawas terhadap bencana gempa yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Antusiasme anak panti terefleksikan dari keaktifan mereka saat pihak BPBD memaparkan materi tentang kegawatdaruratan gempa.

Tidak lupa, kami dari TBM USMR juga mengulurkan kasih dan kepedulian dari khalayak lewat donasi yang telah terkumpul. Kami menyalurkan beberapa kebaikan dari donatur yang sudah bersedia menyumbangkan hartanya, atau barangkali anda sendiri yang sedang membaca rekam narasi ini—dalam bentuk bingkisan-bingkisan yang sekiranya nanti dapat berguna untuk menunjang kesehatan dan pendidikan anak-anak panti asuhan. Walaupun pemberiannya tidak seberapa, tapi kami yakin yang tidak seberapa itu berarti selayaknya harta karun tersendiri bagi mereka yang membutuhkan.

 

Bisakah kita tetap memberi

Walau tak suci?

Bisakah terus mengobati

Walau membiru?

Begitu kurang lebihnya pesan yang didapat dari Baskara Putra dalam lirik lagunya yang berjudul membasuh.

Kami mencoba mengimplementasikannya dalam kegiatan bakti sosial ini walaupun tentunya masih banyak kekurangan dari para panitia baksos ini sendiri. Dan beribu harap dari kami, aksi sosial dan kemanusiaan semacam ini dapat terus nantinya terestafetkan di generasi-generasi Tim Bantuan Medis selanjutnya nanti.

 

Ciputat, 04 November 2024

 

 

 

 

Pages